google.com, pub-4089127795409577, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life), Apa Perlu untuk Anda - Plastic style
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life), Apa Perlu untuk Anda

 Siapa yang tidak ingin diproteksi asuransi jiwa seumur hidup - entire life. Tapi, kenapa ini bukan pilihan terbaik untuk Anda. Pertimbangan beberapa hal sebelum memutuskan mengambil.

Saya sering mendapatkan penawaran asuransi jiwa - asuransi entire life atau unit interface - yang dalam polisnya menjanjikan perlindungan seumur hidup. Umumnya sampai usia 99 tahun - asumsinya sedikit orang yang sanggup bertahan diatas usia ini.

Contohnya ini, komentar dari salah seorang pengunjung blog:

"salah satu keunggulan asuransi unit interface lainnya adalah, nasabah asuransi unit connect di proteksi hingga usia 99 tahun,sedangkan pada asuransi term life nasabah hanya di proteksi hingga usia 50 tahun. dan, jika ingin perpanjang premi nasabah asuransi term life hrs membayar biaya premi yg jauh lebih mahal daripada asuransi unit connect"

Koreksi sedikit statemen diatas, asuransi term-life memproteksi sampai usia 70 tahun. Bukan hanya sampai 50 tahun.

Awalnya, buat saya tawaran ini sangat menarik karena kita bisa bayangkan betapa lamanya proteksi diberikan. Saya yakin Anda semua pasti punya kesan yang sama.

Tapi, setelah dipikir-pikir, kemudian konsultasi dengan beberapa perencana keuangan, pikiran saya berubah.

Tanpa bermaksud 'menyerang' asuransi atau agen yang menjual produk ini, saya akan menjelaskan kenapa perlindungan seumur hidup sebenarnya tidak diperlukan.

Tujuan Asuransi Jiwa

Sebelum kesana, kita pahami dulu apa sebenarnya tujuan membeli asuransi jiwa.

Pemahaman ini penting supaya bisa menjawab dengan benar, apakah membeli produk dengan perlindungan seumur hidup itu bermanfaat atau tidak.

Tujuan punya asuransi jiwa adalah memberikan proteksi keuangan kepada keluarga jika terjadi musibah kepada penghasil nafkah.

Pihak tertanggung, kepala keluarga atau pay worker, menghasilkan pendapatan untuk menghidupi keluarganya. Jika pencari nafkah meninggal dunia, keluarga kehilangan sumber pendapatan.

Asuransi jiwa melindungi dari risiko ini dengan memberikan santunan kepada keluarga sebesar uang pertanggungan jika penghasil nafkah mengalami musibah.

Jadi, dua hal penting yang perlu diingat dari fungsi asuransi jiwa:

  • ada orang yang perlu diproteksi karena memberikan penghasilan untuk keluarga.
  • ada keluarga yang hidupnya tergantung pada orang yang perlu diproteksi tersebut.

Biaya Asuransi Jiwa Seumur Hidup

Apakah proteksi asuransi jiwa sampai usia 99 tahun itu complimentary? Tentu saja tidak.

Jadi, setiap bulan pihak asuransi menagih yang namanya biaya asuransi (cost of protection). Peserta harus membayar biaya asuransi ini dengan pembayaran premi.

Biaya asuransi ini meningkat setiap tahun karena makin tua makin besar kemungkinan orang meninggal dunia.

Yang penting Anda ingat bahwa jika biaya asuransi berhenti dibayar - proteksi asuransi otomatis berhenti.

Tapi bukankah di unit interface, peserta bebas tidak bayar premi setelah 10 tahun.

Pernyataan ini, yang saya yakin sering Anda terima dari agen penjual, perlu diluruskan sedikit.

Sebenarnya bukannya peserta tidak membayar lagi. Peserta tetap membayar. Sekali lagi, peserta tetap membayar. Caranya saja yang sedikit berbeda.

Saat Anda berhenti bayar premi misalnya di tahun ke 11 (bayar hanya sampai 10 tahun), asuransi sebenarnya tetap menagih biaya asuransi dengan cara memotong nilai investasi Anda.

Jadi, setelah 10 tahun, Anda memang berhenti bayar premi, tapi biaya asuransi tetap dibayar dengan kantong Anda yang lain, yaitu nilai investasi. Jadi sama sekali tidak benar, jika ada yang menyebut setelah 10 tahun Anda complimentary bayar.

Bagaimana jika nilai investasi tidak cukup untuk membayar biaya asuransi?

Anda harus kembali membayar premi lagi dengan melakukan top-up. Karena, jika tidak bayar premi lagi, perlindungan asuransi otomatis berhenti karena biaya asuransi tidak dibayar.

Apa relevansinya membicarakan ini dengan asuransi seumur hidup?

Dengan punya masa proteksi yang panjang, itu artinya Anda harus membayar lebih lama. Masa proteksi yang panjang itu tidak complimentary. Anda bayar.

Dan perlu diingat, pembayaran Anda atau potongan terhadap investasi Anda meningkat seiring bertambahnya usia seseorang.

Jumlah uang yang harus Anda keluarkan untuk perlindungan asuransi jiwa seumur hidup sampai usia 99 tahun jelas lebih banyak daripada sampai usia 70 tahun.

Karena bayar, tidak complimentary, Anda perlu bertanya, "perlu tidak kah saya memiliki masa perlindungan sepanjang itu."

Di Usia 99 tahun, Apa Keluarga Masih Butuh Proteksi

Ini pertanyaan yang perlu Anda jawab. Karena tujuan membeli asuransi adalah memberikan proteksi kepada keluarga.

Saya pribadi berpendapat di usia 99 tahun, saya sudah tidak perlu lagi proteksi asuransi jiwa. Karena di usia itu, anak - anak sudah dewasa, sudah mandiri, sehingga tidak perlu sokongan finansial dari orang tuanya.

Jika terjadi sesuatu dengan saya di usia itu, anggota keluarga sudah tidak lagi membutuhkan proteksi finansial.

Ambil contoh yang agak ekstrim. Punya anak katakan di usia 50 tahun. Anak butuh perlindungan sampai usia 21 atau 22 tahun setelah mereka selesai kuliah.

Dalam kasus ini, perlindungan asuransi hanya dibutuhkan sampai usia 70 sampai 72 tahun (usia orang tua 50 tahun in addition to usia anak 20 tahun). Diatas itu tidak perlu karena anak sudah dewasa dan bisa mencari penghasilan sendiri.

Apalagi Anda yang punya anak di usia sebelum 50 tahun. Jelas perlindungan asuransi jiwa tidak perlu selama itu, mungkin sampai usia 60 tahun saja sudah cukup.

Bagaimana dengan istri? Anda punya dana pensiun yang akan memberikan penghasilan untuk pasangan seandainya Anda pergi.

Jadi tidak perlu perlindungan sampai usia 99 tahun. Cukup sampai 70 tahun saja. Ingat ada biaya asuransi yang harus Anda bayar. There's no free lunch.

Usia Harapan Hidup Kita

Asuransi jiwa seharusnya melindungi sampai usia harapan hidup. Jika terlalu jauh dari harapan hidup tentu saja manfaatnya menjadi tidak ideal

Misalnya, proteksi hanya sampai usia 40 tahun. Tentu saja manfaatnya tidak besar karena secara statistik orang di usia tersebut biasanya masih segar. Dan risiko terbesar justru diatas usia tersebut, dimana Anda justru tidak terproteksi karena hanya diproteksi sampai usia 40 tahun.

Jika mengambil 99 tahun, itu juga pemborosan. Karena dengan mengambil perlindungan sampai 99 tahun, Anda membayar biaya asuransi untuk perlindungan selama itu. Sementara, mempertimbangkan harapan hidup, Anda sebenarnya butuh cukup sampai usia 70 tahunan.

Menurut information statistik, usia harapan hidup manusia Indonesia itu sekitar 68 tahun (pria) sd 72 tahun (wanita).

Berapa Usia Perlindungan Ideal

Menurut saya, Anda harus merujuk pada usia harapan hidup dan melihat pada usia berapa keluarga tidak perlu dukungan finansial dari Anda sebagai kepala keluarga.

Saya memperkirakan maksimum usia perlindungan sekitar 70 tahun. Bisa lebih rendah jika memang Anda merasa bahwa anak atau keluarga sudah cukup mandiri.

Anda bisa menentukan sendiri berapa usia maksimum perlindungan. Menggunakan penjelasan saya diatas sebagai patokan.

Kesimpulan

Perlindungan asuransi jiwa seumur hidup sampai usia 99 tahun terihat sangat menarik. Tapi, Anda perlu pertimbangkan, apakah perlu? Saya pribadi bilang itu tidak perlu. Ingin tahu lebih jauh soal Bagaimana Memilih Asuransi yang sesuai. Semoga bermanfaat!